| Mark Tuan (GOT7) & Kim Dahyun
(TWICE) | Romance |
“Ya ampun kak Mark, cantikan juga aku kali. Beda banget sama pisang. Kakak mah jahat banget”
“Ya ampun kak Mark, cantikan juga aku kali. Beda banget sama pisang. Kakak mah jahat banget”
Jam sudah menunjukkan pukul 12 siang. Matahari bersinar begitu terik hingga membuat semua orang kepanasan dan kegerahan. Banyak siswa di sekolah itu memilih berteduh, menghindari sengatan matahari yang sungguh panas. Namun, berbeda dengan seorang gadis berambut pirang ini. Ia malah mengendap mengintip parkiran di sekolahnya. Matanya beralih melirik sebuah kotak pink yang berisi coklat yang berada di tangannya. Mulutnya sudah berkomat-kamit, mengucapkan jurus yang selalu ia ucapkan dalam hati jika perlu.
Ia menarik nafasnya dengan dalam lalu menghembuskannya perlahan. Mengangguk, menyakinkan perasaannya.
“Dahyun, kamu pasti bisa. Fighting!” serunya dalam hati.
Dengan langkah pasti ia mulai mendekati parkiran itu. Dengan gaya seperti seorang pencuri, ia mulai mencari-cari plat motor yang selalu ia hafalkan. Senyumnya mereka setelah menemukannya, sebelum ia mendekati motor itu, ia sempat melirik ke kanan lalu kiri memastikan keadaannya sekarang aman.
Tau keadaan sedang aman, segera ia berlari mendekati motor itu. Langsung saja ia meletakkan kotak pink itu.
Ia mengatupkan tangannya, menutup matanya. “Semoga berhasil” gumamnya.
Kemudian ia membuka matanya, lalu berbalik.
“Sedang apa kamu?”
Hampir saja jantungnya copot melihat seseorang di depannya sekarang ini. Matanya tentu saja melebar, jangan tanya jantungnya. Jantungnya malah seperti kembang api meledak-ledak. Mendadak kerongkongannya kering.
Ia rasa tubuhnya seakan tidak berdaya. Mata itu menatapnya begitu tajam seakan pisau silet yang sudah di asah beribu kali. Dan itu berhasil membuatnya tak berdaya lagi.
“Heh pisang, aku tanya sedang apa kamu berdiri di motor ku?”
Dahyun kembali tersadar. Pisang?
“Siapa yang pisang?”
Pria itu berdecak. “Ya kamu lah. Rambut kamu kuning udah kayak pisang aja.”
Dahyun mengerucut mendengar ejekan itu. “Ya ampun kak Mark, cantikan juga aku kali. Beda banget sama pisang. Kakak mah jahat banget”
Wajah pria itu tetap datar menatap Dahyun. “Tapi menurut aku, pisang lebih cantik dari kamu. Kamu mah terlihat biasa aja”
“Ih kakak kok nyebelin banget sih. Aku disini niatnya baik, eh taunya di jelek-jelekin sama doi” kesal Dahyun sambil melipat tangannya di dada.
Mark menarik alisnya satu. Tubuhnya sedikit bergeser, melirik sesuatu yang ada di jok motornya.
“Apa itu kotak pink?”
Teringat kotak pink itu, Dahyun kembali berbalik mengambil kotak itu. Lalu ia menatap Mark.
“Awalnya aku rada malu gitu ngasihnya langsung, tapi sekarang kayaknya nggak lagi deh. Soalnya ngomong sama kakak gak perlu malu-malu deh.”
“Maksudnya?”
“Iya, soalnya aku pikir kakak orangnya yang dingin cuek gitu. Eh taunya kebalikan fakta. Kakak itu cerewet banget, suka ngejek lagi”
Mark berpikir sebentar. “Kesannya seperti jahat”
Dahyun menjentikkan jarinya. “Benar banget. Yaudeh deh kak, nih coklatnya. Kalau gk suka buang aja. Gak papa kok.” Langsung saja ia mengambil tangan Mark lalu memberikan coklatnya ke tangan pria berkulit putih itu.
Selepas itu Dahyun pergi begitu saja. Mark menatap Dahyun aneh dari kejauhan.
“Dia suka denganku, atau cuman sepintas doank sih”
***
END
Tidak ada komentar:
Posting Komentar