| Rap Monster (BTS) & Dasom (SISTAR) | Romance |
“Alasanku memakai Converse High Pink ini karena kau menyukai gadis memakai sepatu ini”
“Alasanku memakai Converse High Pink ini karena kau menyukai gadis memakai sepatu ini”
***
“Astaga, kalau dia tidak suka, mana mungkin dia memakai converse high pink itu”
Nam Joon berdecak tak percaya dengan ucapan Jin, temannya. “Semua orang juga bisa pakai converse high, hyung”
Jin mengacak rambutnya, “Terserah, aku hanya mengatakan saja. Itu hakmu percaya atau tidak”
Selepas itu, Jin pergi meninggalkan Nam Joon dengan pikiran yang masih bingung.
“Apa iya?”
***
Pria bermata sipit itu menarik nafasnya lalu menghembuskannya perlahan. Raga gugup menyelimuti tubuhnya. Hari ini, ia bertekad menembak kakak kelas yang ia rasa kakak kelas itu menyukai dirinya. Segera ia berjalan mendekati kelas si gadis itu. Ia mendongak, mengintip kelas itu dari jendela. Batinya lega, hanya gadis itu di kelasnya tak ada siapa pun. Ini kesempatannya.
Dengan keberanian yang ia punya, ia mulai berjalan memasuki kelas itu. Sebelum ia memasuki kelas itu, ia menyembunyikan tangannya yang sedari tadi memegang mawar merah.
Seorang gadis yang berambut pirang itu menghentikan aktivitasnya –membaca novel- saat tau ada orang yang memasuki kelasnya. Ia mengernyit melihat Nam Joon hanya diam di depan kelasnya tanpa berkata.
“Nam Joon-ssi?”
Teguran itu menyadarkan Nam Joon dari kegugupannya. Sekali lagi ia menarik nafasnya lalu mulai berjalan mendekati kakak kelas itu.
“Dasom Noona”
“Ya?”
Nam Joon masih sempat berdiam memikirkan kata-kata yang akan ia lontarkan untuk Dasom.
Dasom mengernyit. Ia berdiri menghadap Nam Joon. “Ada apa? Apa kau perlu sesuatu?”
Nam Joon kembali tersadar. Tangannya mulai berkeringat, hawa di tubuhnya mendadak menjadi panas. Menatap mata gadis itu membuat ia semakin gugup saja. Tapi ia mencoba melawannya.
“Noona.. kau tahu arti pandangan pertama?”
Dasom berpikir, “pandangan pertama? Kenapa kau menanyakan hal itu?”
Mawar yang sedari tadi Nam Joon sembunyikan di balik tubuhnya, ia keluarkan lalu menyerahkannya pada Dasom.
“Noona.. aku sungguh menyukaimu”
Dasom membulatkan matanya, mulutnya terbuka. Tentu saja ia terkejut dengan pengakuan Nam Joon itu. Tangannya beralih mengambil bunga mawar itu.
Menyadari mawar itu telah diambil, hati Nam Joon begitu bahagia. Apa Dasom menerimanya?
Dasom menatap Nam Joon tepat di mata pria itu. “Aku bisa bertanya?”
Nam Joon mengangguk cepat. “Sebelumnya, terimakasih bunganya indah. Aku suka” lanjut Dasom sambil mencium bunga mawar itu.
Senyum Nam Joon semakin lebar hingga lesung pipi pria itu terlihat jelas.
“Aku begitu terkejut dengan pengakuanmu itu. Jadi kenapa kau bisa menyukaiku?”
“Noona begitu cantik. Sejak awal saat melihatmu, aku langsung menyukai senyuman mu itu. Setiap hari aku selalu menyempatkan untuk melihat Noona, terkadang juga saat di jam pelajaran aku suka lewat-lewat di depan kelas Noona untuk melihat Noona.” Ungkap Nam Joon dengan malu-malu.
Dasom terpana mendengar ungkapan itu, lalu ia tersenyum dengan lembut. “Benarkah?”
Nam Joon menggeleng dengan cepat. “Tidak itu juga. Converse High pink mu begitu menarik perhatianku. Kau semakin bertambah cantik memakai itu” lanjutnya sambil melirik sepatu gadis itu.
Dasom tersipu, pipinya menjadi memanas. “Kau tahu?”
Nam Joon menggeleng, menunggu ucapan Dasom selanjutnya. “Alasanku memakai Converse High Pink ini karena kau menyukai gadis memakai sepatu ini”
Senyum Nam Joon semakin mengembang. Apa ini jawabannya ‘iya?’
“Jadi?”
Dasom tersenyum malu-malu, “Jadi apa?”
“Apa Noona mau jadi kekasihku?”
Dasom mengangguk malu dengan pipi yang sudah memerah. “Aku mau menjadi kekasihmu Nam Joon”
Jawaban itu membuat Nam Joon langsung berteriak melompat kegirangan. “Sekarang Noona adalah kekasihku”
Mendengar itu membuat Dasom tersipu. “Apa Noona sudah selesai membacanya? Aku ingin mengajak Noona jalan-jalan peringatan hari jadian pertama kita”
“Sudah, tapi jangan panggil aku Noona, panggil Dasom saja. Aku terlihat seperti jadian dengan anak-anak saja tapi tubuhmu lebih tinggi dariku”
Nam Joon mengangguk pasti, “Baik Dasom-ssi”
Dasom tersipu malu, ia menundukkan kepalanya. Matanya menatap Converse High Pinknya. Berkat sepatu ini ia bisa jadian dengan adik kelas yang memang ia suka dari dulu. Keberuntungannya memakai Converse High Pink ini.
***
END
Tidak ada komentar:
Posting Komentar